Minggu, 08 Januari 2017

Peci, Sarung dan Kamu

Sore ini aku bergegas menyelesaikan pekerjaan, karena rasa lelah telah memaksaku untuk segera pulang.

Sekitar pukul 17.46 Aku segera menemui Mama yang selalu setia menjemputku meski seringkali harus menunggu.

Seperti biasa Kami jarang masak karena hanya berdua dirumah, makanan seringkali terbuang, maka, Mama memutuskan untuk membeli makanan dan itu artinya Kami harus melewati gang rumah Kami dan rumah calon suami 😂😂

Ku arahkan pandanganku ke kanan, sedikit berharap Aku bisa melihatnya. Dan Alhamdulillah Allah membantuku menjaga pandanganku, ternyata bengkelnya sudah tutup dan Aku tidak melihatnya 😁.

Sayup suara Adzan telah terdengar,
Namun aku masih berada diperjalanan pulang setelah membeli makanan.

Refleks pandanganku melihat lebih fokus pada seseorang yang memakai peci dan sarung. Mungkin karena pemandangan seperti itu amat jarang terlihat didaerahku.
Ia menuju masjid untuk melaksanakan sholat maghrib berjamaah.👳👳

Setelah Ku amati walau hanya ditemani gelapnya malam dan remang cahaya lampu Aku mampu mengenalinya dengan baik, ternyata dia adalah Pria yang sekitar tiga bulan lalu datang membawa rombongan keluarganya untuk mengkhitbah Ku.

Senyum simpul ku arahkan padanya.

Mama pun mengucap Hamdalah.

Meski bukan cinta pertama, semoga menjadi yang terakhir dan sampai hingga ke Jannah-Nya💌