Rabu, 24 Februari 2016

Al

Assalamu'alaikum. 

Apa kabar Al? tanpa kau jawab pun Aku sudah tau Kau selalu baik dan justru semakin baik kan? Aku sering melihat postingan-postingan tentangmu, tentang anak-anak dan malaikat-malaikatmu itu.

Hari ini aku merindukanmu Al, mungkin karena seringnya melihat postingan-postingan itu. Beberapa kali aku mimpi kembali, kembali dalam rangkulanmu. Sayangnya, itu hanya mimpi Al, entah kapan aku bisa kembali lagi, meski kembali bukan untuk kau rangkul setidaknya bertegur sapa dengan malaikat-malaikat milikmu itu sudah mengobati rindu ini.

Oh ya Al, sampai kapanpun aku akan tetap bangga terhadapmu, meski banyak malaikat-malaikatmu yang silih berganti dan akhirnya tidak ada satupun yang kukenal. Namun, semoga malaikat-malaikatmu yang kukenal itu bertahan lebih lama lagi yaa.

Aku tak akan berhenti mengabarkan pada dunia tentangmu, apalagi saat ini, aku makin terpacu untuk memberitaukan pada siapapun, karena kau semakin baik dan semakin banyak hal baru yang menyenangkan dan tentunya sangat bermanfaat untuk anak-anakmu sekarang hingga nanti ketika mereka sudah harus berdiri sendiri.

Aku juga tau, beberapa hari yang lalu, anakmu ada yang memenangkan lomba Tahfidz kan? Itu luar biasa Al, aku bangga pada para malaikatmu yang telah membimbing dengan tulus ikhlas itu, aku rindu belajar lagi dengan mereka. 

Banyak hal yang hanya aku dapatkan padamu Al, malaikat-malaikat cerdas yang lemah lembut, mengajar tanpa ada amarah sedikitpun, salam yang tak pernah terlewatkan, motivasi-motivasi yang telah mendarah daging, ukhuwah yang sangat erat dan agama yang seperti oksigen. 

Di Dzuhur hari ini aku berdoa agar bisa segera meluangkan waktu untuk bertemu denganm.

Sampai sini dulu ya Al, ada perkerjaan yang harus ku selesaikan..

Al-Ukhuwah Boarding School

160225
13:11

Senin, 01 Februari 2016

Perasaan -.-

https://pixabay.com/id/photos/anak-anak-berjalan-berjalan-jalan-839789/


 Bagiku urusan perasaan itu selalu sulit untuk ditafsirkan.

Seringkali aku merindukan kebersamaan kita
namun, tidak ada hal yang bisa aku lakukan.
yaa, mungkin karena dia telah berubah tidak seperti dulu.
Dulu dia yang teramat terbuka, kini sama sekali tidak terdengar kisahnya.

Uhibukifillah, perasaan ini selalu sama, sama seperti awal kita mulai menjalin persahabatan.
menurutku, persahabatan kita ini aneh. tapi dengan keanehan itu justru membuatku bahagia.
ketika bersamamu, aku bisa jadi diriku sendiri tanpa jaim sedikit pun. Aku tak pernah sejahil ini pada yang lain, bahkan terhadap orang yang aku anggap kaka sendiri.

Bahagiaku sederhana jika denganmu. Cukup dengan canda tawa dan berbagai kejahilan lainnya.
Tak perlu lah pergi jalan-jalan dengan ongkos mahal atau tak perlu lah membeli sesuatu karna gengsi. Kamu tak pernah memamerkan apapun dihadapanku. Aku lebih suka itu.

Andai kau bisa mengerti perasaan ini, aku menyayangimu, teramat menyayangimu. Semoga kita terus menjadi sahabat hingga menuju Surga-Nya.