Senin, 23 November 2015

Maafin Aku yaa

Assalamu’alaikum.
Maaf, mungkin isi pesan ini lancang.
Aku bukan mau memutus silaturahim diantara kita. Tapi, Aku harap jangan dulu hubungi Aku ya Sampai Aku bisa ngelupain perasaan yang pernah tertaut ini. Jujur,Aku selalu mencoba untuk melupakan semua. Tapi ketika Aku berhasil menguapkan semua perasaan ini, tiba-tiba kamu datang entah karena sebab apapun itu.

Mungkin kamu bisa mudah melupakan segalanya,tapi bagi Aku ini sulit. Aku nggak pernah ngerti kenapa hal ini terjadi. Apa karena kamu orang yang pertama mengisi kekosongan itu? Sampai saat ini, 
Aku belum menemukan jawaban pastinya.

Maaf kalau isi pesan ini mengusik ketenangan, Aku ngga ada maksud untuk itu.
Aku cuma pengen lupain semuanya.

Ada yang pernah ingin menautkan anggi dengan seseorang. Tapi Aku nggak ngerti kenapa Aku menolak ikhwan soleh itu.

Maafin Aku untuk semua kelancangan ini..
  
Semoga kamu bisa mengerti.. Betapa sulitnya Aku berusaha melepas tautan ini..
Bantu Aku untuk menguapkan semua ini. 
Seperti kamu yang bisa menguapkan semua dengan mudah.

Afwan Jiddan
Aku

Teri(Ma)kasih

Bagiku ibu adalah tempat terbaik untuk berbagi segalanya..
Ketika aku bersandar ia akan memberikan bahunya.
Ketika aku mengeluh sakit ia akan mengulurkan tangannya.
Ketika aku salah dengan mudah ia memaafkan.
Ketika aku lelah ia pemberi semangat tanpa diminta.
Ketika aku terjatuh ia tetap membantuku bangkit walau aku telah beranjak dewasa.
Terimakasih mah, engkau adalah wanita luar biasa yang telah Allah takdir kan untukku..
Aku bahagia memiliki ibu seperti mu . Engkau bukan hanya seorang ibu, engkau teman, sahabat dan motivator hebat.
Aku mencintaimu mah, dengan segala yang aku miliki. Walau belum mampu dan mungkin tak akan mampu membalas setiap letih dan kasih sayangmu.
Doakan anakmu mah, agar tetap berjalan dijalan yang Diridhoi-Nya. Aku tak ingin tersesat.
Love you so much
Uhibbukifillah..

(Pa)hit.

Kisah ini terlalu pahit untuk dikenang..
Bapa, aku memang sangat mencintaimu, maafkan anakmu yang teramat sering tidak menghargai setiap kerja kerasmu. Aku tau, engkau pun mencintai mama dan aku kan? Namun, entahlah aku tak mengerti apa yang sesungguhnya terjadi antara keluarga bapa dan mama.
Sampai bapa dipanggil oleh-Nya, ada keluarga bapa yang mencaci maki aku Pa. Ia mengatakan aku tak pernah menjenguk, padahal, aku seringkali menjenguk mu lewat belakang rumah dengan jalan yang sangat sulit untuk dilalui. Hanya karna Dia tidak tau akan hal itu, Dia mencaci ku pa. Teramat sakit hati ini atas ulah mereka. Dia merasa dialah orang yang paling berjasa dalam hidup bapa.
Boleh aku membenci dia? Andaipun engkau tak memperbolehkan, rasa ini tetap ada, terlalu sesak dada ini mengingat peristiwa itu.
Aku tau Pa, jika ada orang yang tidak baik terhadap kita, kita tidak boleh membalas dengan hal buruk terhadapnya. Tapi untuk saat ini aku tidak bisa meredam rasa kesal, sakit hati dan benci ini.
Andai kala itu aku tak di tahan untuk mengayunkan pukulan keras terhadap orang itu, mungkin kini ia sedang terbaring di rumah sakit.
Harga diriku diinjak injak Pa, andai akupun tidak melihat jasad mu yang telah terbujur kaku, aku akan berontak sekeras mungkin untuk melakukan pukulan itu.
Inilah kali pertama bagiku memendam amarah yang teramat besar. Semoga Allah mau memaafkanku Pa.
Dan semoga Allah menempatkan mu ditempat yang terbaik .
Aku mencintaimu.
19.09
151123

Senin, 09 November 2015

Kembali dan selalu pergi

Ada kalanya datang, meski tak lama pergi kembali.. Untuk apa disesali? Jikalau berbicara tentang siapa yang salah, ya salahku sendiri! Kenapa mau membuka hati lagi! Kenapa aku begitu? Karena hakikatnya manusia itu pasti mengalami perubahan! Entah berapa besar kadarnya. Dan aku mengalaminya! Meski aku membuka hatiku lagi, namun aku bukanlah orang yang biasa menunggu kabar atau memberi kabarmu seharian seperti dulu! Maaf tentang itu. Aku yang sekarang, lebih banyak lagi tidur daripada menggenggam alat komunikasi. Meski mama protes! Meski semua protes! Tapi aku tetap begitu! Egoiskan? Sama saja! Semua orang punya sifat egois. Hanya kadarnya saja yang berbeda! Maaf jika mengganggu hati, diri, dan hidupmu. Dalam hal ini, aku masih seperti dulu! Berlarut-larut menyayangi yang hobi datang dan pergi...
NH