Sabtu, 24 Desember 2016

Masihkah ada ragu?

Sayap sayap Rindu ini menerbangkan bunga tidurku menemuimu.

masih ada ragukah dalam hatiku walau rindu ini seringkali datang bahkan selalu jauh lebih besar dari sebelumnya?
Masihkah ada ragu meskipun kabarmu selalu setia ku tunggu.
duhai hati, inikah cinta?

aku hanya bisa diam merasakan setiap perasaan yang hadir.
mungkinkah benar aku mencintaimu?
kamu yang selalu tampil apa adanya, tidak pernah menutupi segala baik burukmu,

kamu yang selalu tidak ingin diperlakukan terlalu istimewa olehku,
kamu yang seringkali tidak peka dengan kata-kata dan perilaku yang aku lakukan,
kamu yang tiba-tiba bisa sangat romantis,
kamu yang terkadang tidak bisa mengungkapkan inginmu,
kamu yang kini hadir dalam hatiku,

Terimakasih untuk 2 bulan 25 hari yang telah kita lalui meski tak selalu bersama.
bahkan hari ini, kau sedang pergi, tidak melakukan rutinitasmu seperti biasanya. meski pergimu tidak jauh, rasa khawatir itu tetap ada.
Aku menjaga hati dan mataku dalam ikatan ini, semoga kau pun begitu.
Aku berusaha sebaik mungkin untuk menjaga kehormatanku, menjaga kehormatanmu dan keluarga kita disaat kau ada ataupun sedang tidak bersamaku.
Langit hari ini seolah tahu bahwa aku merindukanmu dalam sendu,
Entah kenapa Aku bisa mencintaimu dengan mudah,

Bahkan sebelum engkau datang ada beberapa laki-laki yang menghampiriku untuk mengajakku menuju jenjang pernikahan, tanpa berfikir panjang Aku selalu menolak walaupun mereka menawarkan segala kemewahan dihadapanku. Sungguh perasaan tidak dapat berbohong.
Ketika salam pertama kali yang kau sampaikan itu, Aku mulai bertanya-tanya seperti apa rupa dan akhlakmu? karena orang-orang disekitarku selalu memujimu.
Pertemuan pertama itu melukiskan perasaan indah dihatiku.

Subang, 25 Desember 2016

12:27

Melerai Rindu

Ku Ikhlaskan setiap rinduku.

Ketika Aku mulai mencintaimu, maka komitmen telah dibangun.

Aku bukan tipe wanita yang mudah jatuh cinta, jika Aku menetapkan pilihanku terhadapmu dan membiarkan cinta tumbuh, sesungguhnya telah ada keyakinan karena-Nya.

Aku akan berusaha selalu mencintaimu, mengabdikan hidupku, menghormati dan selalu taat padamu.

Namun, apabila suatu saat kau mengecewakan, acuh, dan sudah tidak peduli, Aku akan mengajakmu bicara. Maaf, terkadang Aku merasa lelah begitu cepat. Jangan salahkan Aku, jika ada keputusan besar yang  Ku ambil.

Karena Aku tidak mudah jatuh cinta, maka akan sulit bagi Ku melupakanmu. Namun, jika itu yang terbaik Aku akan berusaha melakukannya.

Dengan cara apa Aku bisa melerai rindu?


Selasa, 29 November 2016

Cinta dan Bosan



Dalam suatu hubungan pasti akan ada rasa bosan, apalagi jika sudah bertahun-tahun membangun mahligai rumah tangga.

Disinilah cinta kita diuji, semudah itukah bosan menggerogoti perasaan yang telah lama terbangun?

Cinta seharusnya lebih besar dari rasa bosan, agar tidak ada celah untuk menuju perpisahan. Dan mengkambing hitamkan rasa bosan!

Memupuk rasa cinta atau membunuh rasa bosan? Atau mungkin keduanya harus dilakukan?

Namun, hal itu harus dilakukan bersama. Saling menguatkan, memberi masukan, motivasi, menjaga kehangatan, menjaga aib pasangan,

Rumah tangga itu bukan untuk satu atau dua hari, tapi untuk selamanya. Maka aku harap kita bisa berjuang bersama.

Bagiku, kamu adalah yang pertama dan semoga menjadi yang terakhir.

Aku telah melabuhkan cintaku padamu, maka aku akan bertahan mengaitkan rasa ini jika kau menjadi dermaga yang kokoh,

Kokoh mempertahankan Iman dan mempertahankan satu kapal yang berlabuh.

Semoga Kau tidak membiarkan kapal-kapal lain singgah dan menetap didermaga milikmu.

Anggi

28112016
13:42

Minggu, 27 November 2016

Jangan Jadikan Aku Istrimu!!

Aku menginginkan Ia yang terbaik menurut-Nya untuk menjadi Imamku.

Membayangkan banyak hal yang akan dilakukan setelah menikah nanti,

Sholat berjamaah, menghafal Al-Qur'an bersama, diskusi, berbagi cerita dan banyak hal lain yang ingin dilakukan berdua.

Jangan jadikan Aku istrimu!!
Jika masih ada wanita lain didalam hatimu,
Jika Kau tidak mau membimbingku menjadi istri yang baik,
Jika Kau hanya menjadikanku sebagai pesuruhmu,
Jika Kau tidak mau membawaku bertemu dengan teman-temanmu,
Jika Kau malu dengan status pendidikan terakhirku,
Jika Kau hanya menuntut hak tanpa melakukan kewajiban.

Istri itu adalah tulang rusuk bukan tulang punggung, Aku percaya Kau tak akan menjadikanku tulang punggung.

Visi, itu amat penting !
Apa visi kita sama dalam membangun rumah tangga?

Selalu ada hal-hal serius yang ingin Aku bicarakan denganmu, namun sering kali Aku kelu tuk mengungkapkannya.

Tak luput Aku membuatmu sebal, kesal dan harus memperbanyak istighfar karena perilaku dan sikapku.

Maaf untuk semua itu,
Aku tidak pernah menginginkan sikap-sikap menyebalkan itu muncul. Namun, entahlah semua itu refleks Aku lakukan. Bisa saja karena terlalu lama menunggu kabarmu yang tak kunjung datang.

Rindu itu selalu hadir, maka aku membutuhkan setiap kabar darimu.

Anggi
271116
19:19

Sabtu, 26 November 2016

Bicara Komitmen

Bagaimana pun juga, rasa bosan pasti akan hadir.

Tidak ada yang mengharapkan kehadirannya, begitu pun aku!

Namun, ia pasti akan datang. Justru disinilah komitmen kita diuji.

Seharusnya komitmen itu tetap. Komitmen adalah komitmen, yang seharusnya tidak dilanggar.


Apakah kita bisa menjaga komitmen dengan baik?

Menikah, niatkan untuk ibadah, agar bahagia dan susah tetap mengandung berkah.

Maaf jika beberapa kali atau bahkan sering kali aku meragukan perasaanmu terhadapku. Kau tau kenapa? Karena bagiku ini adalah yang pertama. Aku membutuhkan pembuktian-pembuktian yang terkadang memang tidak masuk akal.

Maaf, jika aku menuntut banyak hal darimu. Aku memimpikan engkau jadi Imam yang aku harapkan.
Tidak merokok, meminimalisir interaksi dengan wanita yang bukan muhrim, bertutur kata yang baik dan sopan.

Aku pernah mengatakan 'aku suka laki-laki berkacamata'. Itu tidak berarti Aku memaksa mu untuk memakai kacamata. Sama sekali tidak ada niat ke arah sana.

Jika suatu saat diluar sana kamu melihat wanita yang jauh lebih menarik dariku, apa yang akan kamu lakukan? Akankah tetap pada komitmen? Atau memilih Dia yang dapat menarik perhatianmu?

Jika itu terjadi padaku, Aku hanya ingin pulang untuk segera menemuimu dan memelukmu dengan penuh cinta. Hingga Kamu menjadi satu-satunya laki-laki yang amat menarik bagiku.

Sekali lagi, apa yang akan Kamu lakukan jika hal itu terjadi padamu?

20161126
23:32

Jumat, 18 November 2016

Satu Bulan Delapan Belas Hari

Menunggu itu selalu menyebalkan.. Apalagi yang ditunggu adalah orang yang telah berhasil membuka hati kita dan menetap didalamnya.

Walaupun amat sepele, yang kita tunggu adalah pesan-pesan yang ia kirimkan.
Kenapa? Apakah selalu seperti itu? Apa hanya aku yang mendramatisir keadaan?

Ah entahlah,
Dari dulu aku tidak menyukai perasaan seperti ini, menunggu tapi yang ditunggu tidak pernah menyadarinya.

Lelah sekali jika terus menerus harus seperti ini, apakah Aku harus menyerah dan membuang segala rasa terhadapnya?  Atau Aku harus berjuang membuat dia menjadi peduli dan jauh lebih mengerti dari sebelumnya?

Apa yang harus dilakukan?
Antara menyerah dan berjuang..

Maaf sepertinya Aku mulai menyebalkan,
Namun sungguh, ketika notifikasi favorite itu berubah untukmu, Aku selalu menunggu.

Aku hanya ingin yang terbaik untuk Kita. Maka, Aku selalu berusaha bicara padamu tentang apapun yang terjadi. Dan sayang sekali, terkadang responmu amat datar. 😞

Semoga kelak, kita bisa memperbaiki segalanya..

Terimakasih untuk satu bulan delapan belas hari yang berhasil menambah kisah dihidupku.

Semoga hari ini esok dan seterusnya, rasa cinta ini selalu bertambah atas izin-Nya..

Jumat, 28 Oktober 2016

Hijrah

Pertama, Dia datang menemui orangtuaku.
Kedua, Dia bertekad berhenti merokok
Ketiga dan yang utama, Dia hadir di istikhorohku.

Kita memiliki masa lalu masing-masing yang entah baik atau bahkan amat buruk. Tapi, kami berjanji untuk memperbaiki segalanya dan hijrah bersama.



Aku tidak sempurna, dia pun begitu. Dan semoga Allah menyatukan kita dalam ikatan yang diridhoi-Nya agar Kita bisa saling menutupi kekurangan dan melejitkan kelebihan.

Kamis, 20 Oktober 2016

Kamu..

Kali ini tentang perasaan (lagi),
Perasaan yang sama untuk lelaki berbeda,

Maafkan aku yang pernah tak sabar menunggumu,
Hari ini aku tahu, kamu dipilihkan oleh-Nya untuk menyempurnakan separuh Agamaku.

Meski kita belum sampai pada halal, Namun, aku yakin bahwa cinta yang telah terlahir ini akan sampai dipelaminan.


Mencintaimu, 
Tiga pekan yang lalu, namamu masih asing ditelingaku.
Kini, selalu teruntai disetiap bait doa yang kupanjatkan.

Aku hanya meminta keridhoan-Nya..
Andai kita berjodoh, aku berharap diutuhkan rasa cinta ini dan membuatku semakin mendekat kepada Sang Maha Memiliki Cinta.
Andai kita berjodoh, aku berharap kita bisa hijrah bersama.
Andai kita berjodoh, aku berharap agar dimudahkan menyusuri jalan menuju keridhoan-Nya.

Untukmu calon imamku,
Aku wanita usia dua puluh tahun yang masih belajar menata masa depan,
Maka, jika suatu saat aku masih terlihat kekanakan, menyebalkan tolong jangan pernah lelah membimbingku agar aku bisa selalu mengabdi padamu.
Maka, jika masih banyak hal yang belum aku kuasai tentang ilmu rumah tangga bantu aku untuk terus belajar.

Aku sedang belajar mencintaimu dengan sempurna..

R.G

Subang 20 Okt 16

Anggi


Robi Gunawan

"Teh ada salam dari A Robbi". tersenyum meyakinkan

Nama yang asing bagiku, selama satu tahun aku sudah menempati rumah ini, namun aku baru mendengar namamu. Bagaimana dengan wajahmu? ah entahlah bagiku itu hanya salam iseng yang kau ucapkan. Bahkan setelah itu aku tidak teringat lagi dengan salam yang pernah membuatku tersenyum.

Sampai pada akhirnya di malam ahad kita diundang diacara yang sama, itu adalah kali pertama aku melihatmu. Malam itu kita sempat berbincang hanya sebentar, namun entahlah rasanya aku melihat keseriusanmu terhadapku. Maka tidak lama setelah pertemuan itu aku memintamu untuk menemui orangtuaku.

Ternyata kamu memang bersungguh-sungguh.

Terimakasih, kini kamu menjadi imamku 😘😘😘😘

Rabu, 12 Oktober 2016

Untukmu calon Imamku.

Mencintaimu dengan sederhana adalah caraku menggapai masa depan,

Kau mengembalikan sepotong hatiku yang sempat menganga,

Tiga hari, setelah kau datang menemui orang tua ku, cukup bagiku untuk meyakinkan diri untuk menjadikanmu imam dalam kehidupanku.

Tak mudah bagiku memahami inginmu, karena kau lelaki pertama yang mampu meyakinkanku tuk melangkah lebih maju, menyempurnakan iman.

Aku tak pernah mendengar keburukanmu, namun jika suatu saat aku mendengarnya aku tak akan sedikitpun percaya sebelum aku mencari tahu kebenarannya.

Meski kita pasti memiliki kekurangan masing-masing yang. belum saling diketahui, tetaplah disampingku untuk saling menutupi kekurangan itu dan melejitkan kelebihan yang kita miliki.

Mencintaimu dengan sederhana adalah caraku untuk menjaga hati agar tak mudah goyah,

Maafkan jika aku pernah melabuhkan cintaku sebelum padamu, namun itu hanyalah masa lalu yang harus dipetik pelajarannya.

Percayalah, bahwa aku mencintaimu bahkan sebelum aku tau rupa mu.

Semenjak salam pertama kau titipkan pada adikku, hati kecilku telah memilihmu.

Terimakasih kau mau bersabar menghadapiku yang mungkin masih kekanak-kanakan.

Aku akan menjaga hatiku, yang akan diperuntukkan untukmu kelak.

Uhibbukafillah ARG.

Senin, 08 Agustus 2016

Untuk keberhasilanmu

Aku tak dapat menempuh jarak ribuan kilo yang membentang dihadapan kita
Namun, Do'a dan rasa syukur terhadap apa yang kau raih tak pernah terlepas dari ingatan
Selamat..
untukmu, untuk segala perjuangan yang telah kau goreskan
untuk segala keletihan yang kau hempaskan
untuk segala kemalasan yang telah kau singkirkan
karena kini, impian itu telah kau raih dengan sempurna
 
Semoga kau bisa menjaga amanah yang telah disematkan
ikrar yang telah kau ucapkan adalah awal pengabdian
 
Aku akan senantiasa mendukung walau seringkali dengan canda
Aku akan senantiasa berdoa walau pertemuan jarang terlaksana
Aku akan senantiasa bersama walau kita seringkali berbeda
Aku akan senantiasa menjagamu walau hanya dengan rasa
 
Aku, bahagia atas keberhasilanmu meraih impian.
 
 
Sahabatmu,

Kamis, 04 Agustus 2016

Mimpi Ke(d)ua

Mimpi, ini bukan kali pertama aku bermimpi tentangmu.
Namun, sampai saat ini aku belum mengerti
apa makna setiap bunga tidur yang melibatkanmu.

aku tidak sedang berharap padamu,
sudah lama kusimpan kenangan yang pernah terlukis
tak lagi ku usik walau sedetik

Kini bagiku
Jika kau memang takdirku
Maka Allah akan mempertemukan kita
Aku tetap berdiri dalam prinsipku
Dengan terus memperbaiki diri
Jika memang bukan kamu
Maka semoga Allah gariskan takdir jauh lebih baik

Untuk ku, untuk mu, untuk kita..

Tidak perlu ada penyesalan,
karena apa yang kita inginkan
tidak menjamin kebaikan..

Mimpi Kedua dengan segala tanpa
Tanpa rasa,
Tanpa Pengharapan,
Tanpa menunggu,
Tanpa Rindu.

Mimpi ini telah berubah,
Hatiku lebih kuat menghadapinya

Mimpi ini telah berubah..
Tidak ada lagi pengahrapan itu untukmu

Anggi
20160805
12.36

Selasa, 02 Agustus 2016

Aku tidak akan memaksa

aku tidak akan memaksa untuk menjadi sahabatmu
aku hanya akan berusaha bersahabat dengan orang yang ingin menjalinnya denganku.

Tidak akan memaksa, aku hanya akan menjalaninya..
Anggap saja, kita memang tidak cocok mengikat persahabatan..

Jika sekali saja kamu menganggapku jauh segalanya dibawahmu
maka, sulit rasanya mempersatukan kita.
Tidak akan pernah ada keseimbangan didalamnya.

Jika sekali saja kamu menganggapku jauh segalanya diatasmu
maka, kamu tak akan pernah menjadi dirimu sendiri dihadapanku.
tidak akan pernah ada keseimbangan didalamnya.

Jika aku dan kamu memiliki paradigma yang sama tentang kita,
tidak saling menganggap diatas atau dibawah,
akan ada kemungkinan kita jauh lebih erat dari yang dibayangkan,

lalu, saat ini aku yang menganggapmu jauh segalanya diatasku
kau sudah tau apa artinya?
aku tidak bisa menjadi diriku sendiri ketika berada didekatmu.

namun, selalu ada kemungkinan..
kita bisa menciptakan keseimbangan itu..
Andai aku dan kamu menginginkannya..

kini aku menginginkannya,
bagaimana denganmu?

Maka, sekali lagi..
Aku tidak akan memaksa..


Kamis, 14 Juli 2016

Dalam penantian-

Menantimu dalam halal lebih aku inginkan
Meski terkadang hati ini seringkali berlayar dan hampir menepi pada dermaga lain.
Dermaga yang belum semestinya menjadi tempat bertepi.

Dalam penantian ini,
Aku menunggumu dalam istikhorohku
Semoga bukan hanya aku yang menunggu
Agar kita saling menemukan dalam keridhoan-Nya

Dalam penantian ini,
Aku menjaga perasaan yang kelak akan diperuntukan padamu
Untuk kau jaga dengan kesucian
Harapanku, kau pun menjaganya untukku.
Agar kita saling menjaga walau tak pernah tau.

Dalam penantian ini,
Maaf untuk kesalahan yang pernah kuperbuat dimasa lalu
Dimasa masa penantianku terhadapmu
Seringkali aku keliru pada beberapa pilihan
Yang hampir membuatku tenggelam dalam cinta masa remaja

Dalam penantian ini,
Aku menunggumu dalam ikhlasku
Ikhlas menunggu jika kau memang untukku
Ikhlas menanti meski dengan banyak perjuangan
Jika kau memang ditakdirkan untukku,
Hanya sujud dan syukur yang terucap pada-Nya yang telah memilihkanmu untuk menyempurnakan imanku.
14 juli 2016
19:56

Senin, 06 Juni 2016

Aku dan Kamu yang tidak menjadi Kita

https://unsplash.com/photos/PAykYb-8Er8


Selamat Pagi, 

Pagi ini 26 Juni 2013, adalah hari ulang tahunku yang ke-17. bagiku, tidak ada sesuatu yang special disetiap tahun pada tanggal ini. Hanya saja bedanya saat ini aku sudah menginjak angka 17, itu artinyaaa.... aku sudah bisa memiliki KTP :D 
Pagi ini tetap sama seperti pagi kemarin, namun pagi 26 Juni ini menjadi awal kisahku dengannya.
--
“Muhammad Al-Fatih mengirmkan pesan untuk anda”. Salah satu pemberitahuan facebook. Dan ketika kubuka pesannya, tiba-tiba mataku seperti tidak mau berhenti membaca kalimat yang ia tuliskan untukku.
Assalamu’alaikum....
Ukhti, sehatkah? Semoga tetap dalam lindungan-Nya. Barangkali saya lancang, mengganggu, menyita waktu, maaf. Pesan bau kencur ini tidak tahu malu, tidak dipinta tapi tetap memaksa. Izinkan saya meminta Ukhti untuk terus membaca pesannya.
Sudah cukup lama, ya, cukup lama. Saya sendiri tidak tahu kapan persisnya mulai tumbuh perasaan seperti ini terhadap Ukhti. Mungkin awal tahun ajaran baru yang lalu, atau mungkin saat sapaan pertama. Entahlah, karena otak saya tidak bisa menemukan rinciannya. Tapi, setelah itu, saya selalu melihat Ukhti dari sudut pandang yang berbeda. Begitupun seterusnya.
Ternyata diam-diam, ya, saya diam-diam mengagumi Ukhti. Kaku rasanya. Setiap hari sekolah harus bersikap seolah nyaman-nyaman saja. Seolah-olah tidak ada yang harus ditutupi. Itu semua karena remaja tanggung ini tidak punya cukup keberanian untuk menjabarkannya.
Ukhti, kedatangan pesan ini tidak ada maksud merendahkan Ukhti. Tidak ada sama sekali maksud mengajak Ukhti kepada lubang perzinahan seperti remaja kebanyakan. Sungguh, hanya menyatakan persaan suka terhadap Ukhti. Pernyataan suka yang tadinya akan saya sampaikan setelah kelulusan nanti. Tapi itu bisa membuat saya perlahan-lahan hilang konsentrasi. 
Terimakasih Ukhti sudah bersedia membaca pesan saya. Saya harap Ukhti tidak membenci saya setelah membacanya.
Oh iya, selamat ulang tahun. Semoga tetap semangat!! 
Maaf, bila anak SMA bau kencur ini berlaku lancang dan tidak sopan di dalam pesannya dan hanya berani lewat jejaringan sosial. Maaf juga bila tulisan ini jadi kado ulang tahun terburuk bagi Ukhti.
Fatih-
Pesan itu mampu membuatku terpaku, teramat lama. Aku tak mengerti dengan perasaan yang ku rasakan saat ini, bahagia atau sedih?
Aku bahagia, karena orang yang menyukaiku adalah salah satu siswa yang religius dan cerdas. Namun, disisi lain aku sedih, karena membuatnya tidak mampu mempertahankan perasaannya dalam diam.
--
Berawal dari acara ROHIS yang sebenarnya tidak pernah mempertemukan kita. Dia tidak pernah mengenalku. Hanya aku yang mengetahui dia sebagai juara lomba pidato yang diselenggarakan oleh organisasi itu. Aku mulai mengaguminya. Ia terlihat berbeda dari siswa yang lainnya. Namun, setelah acara itu usai, usai pulalah rasa kagum ku, luruh begitu saja. Pertemuan pertama dan mungkin terakhirku dengannya kala itu, karena setelah itu, aku tidak pernah berjumpa lagi dengannya. Kita sama-sama berada di kelas X, namun kelas kita terpisah amat jauh.

Hal yang tidak pernah kusangka adalah, dikelas XI kita dipertemukan dan disatukan dikelas yang sama XI-IPA 1. Tetap tidak ada yang special, hanya kekagumanku yang bertambah ketika mengetahui cara belajarnya dikelas. 

Dikelas yang sama, tidak menjadikan kita dekat. Bahkan kita tidak pernah saling menyapa sekalipun. Mungkin, karena dia tahu bahwa aku tidak terbiasa berbincang dengan lawan jenis kecuali memang ada kebutuhan yang mendesak, bukan yang dibuat-buat mendesak!! Kita hanya sesekali bicara, itupun jika kita berada disatu kelompok belajar yang sama. Cukup hanya diskusi kelompok, tidak lebih.
Setelah beberapa bulan aku berada dikelas ini, aku tidak pernah tahu bagaimana awalnya dan apa sebabnya, teman-teman mulai menjodoh-jodhkan aku dan Fatih. kita hanya diam dan tersenyum melihat teman-teman yang mengejek kita. Karena saat itu, aku belum memiliki perasaan apapun padanya. 
--
“Assalamu’alaikum, Maaf Fat mau tanya, waktu itu pernah baca novel negeri 5 menara kan? di ceritainnya dari awal alif nya lulus sekolah apa pas udah kerja ? syukron" awal dari Setiap percakapan kita
"Waalaikumussalam, maksud ukh alurnya?" tanyanya singkat
"Iyaa" jawabku
"Alurnya mundur.:)"
"Oke syukron untuk infonya, soalnya aku baca ebooknya"
Setelah percakapan itu, banyak hal yamg kita bicarakan, tidak.. Tidakk.. Sama sekali tidak ada bicara mengenai perasaan kala itu. Kita hanya komunikasi mengenai pelajaran saja. Mungkin sesekali kita menceritakan tentang masa lalu yang mengantarkan kita disekolah ini. Namun, memang percakapan itu teramat panjang, sangat intens. 
Akulah yang salah, andai kala itu aku tidak pernah menanyakan tentang alur novel. Mungkin percakapan kita tidak akan pernah terjadi. Aku yang membuatmu mulai memberikan hatimu. Karena kala itu yang aku tau, hanya kamulah teman sekelasku yang pernah membaca novel itu. Sama sekali tidak ada maksud lain.
Percakapan itu terus berlanjut sampai di 26 juni hari ini bahkan jauh lebih serius dari sebelumnya. Pesan yang ia tujukan padaku mampu membuat hatiku merasakan hal yang sama, bahkan jauh lebih besar dari sebelumnya.
"Kita sahabatan aja ya Fat" jawabku singkat
Walau sesungguhnya hatiku berkata lain, ingin jauh lebih dekat lagi dengannya. Namun aku teringat dengan prisnipku "Tidak ada pacaran sebelum nikah". Aku harus memegang teguh prinsip itu. 
"Sahabat, oh itu oke" jawabnya lebih singkat
"Fatih tau kan kalau aku gak mau pacaran sebelum nikah?" tanyaku meyakinkan
"Iyaah saya tau, saya juga tidak bilang ingin mengajak Ukhty pacaran bukan?" 
"Iya maaf, tapi aku mohon setelah ini jangan berubah sikap. Tetap seperti biasanya ya :) anggap saja seperti tidak pernah terjadi apapun" sambil menguatkan diriku sendiri.

"Iya InsyaAllah" 
Di dua puluh tujuh juni dua ribu tiga belas, ia mengirim pesan lagi via facebook.
"Sebetulnya saya masih berharap jawaban yang pasti. Apakah tak ada?Maaf Yus merusak suasana"
"Aku berharap hanya Allah dan aku saja yang tahu tentang perasaanku ini terhadapmu" 
"Itu jawaban yang bijak"
"Maaf untuk itu"
"Tak apa, jadi?"
"Jadii.. Jawaban pastinya 'tunggu dibatas waktu' :) "
"Jadi, harus ditunggu?"
"Pilihannya ada dua, tunggu atau lupakan. Karena kita masih terlalu dini untuk membicarakan hal ini, kita baru beberapa hari menginjak kelas XI. Belum saatnya"
"Menunggu juga tidak masalah"
--
Dan untuk kedua kalinya, aku melakukan kesalahan lagi. Aku menceritakan hal ini pada saudaraku Salsabila. Dan dia melakukan hal yang tidak pernah aku sangka sebelumnya. Ternyata Sabila mencoba mencari tahu facebook Fatih. Dan Sabila menemukannya. Dia mendorong Fatih untuk menanyakan lagi apa perasaanku terhadapnya. 
Akhirnya ada pesan masuk dari Fatih
"Assalamu'alaikum, Yusi aku hanya ingin tahu apa perasaanmu terhadap saya saat ini"
Dan ternyata, aku memiliki perasaan yang sama padanya!!! Aku mencintainya dalam diam. Selama dua tahun lamanya aku tidak pernah memperlihatkan rasa itu, rasa yang seharusnya tidak tumbuh seenaknya.
Aku bingung harus menjawab apa, aku tidak mungkin mengatakan jika aku memiliki perasaan yang sama terhadapanya, karena aku takut kita terjerumus pada hal yang tidak baik. Aku takut, sungguh.
Entahlah, perasaan itu terlalu membuncah dihatiku.
"Kenapa nanya hal ini lagi?"
"Saya hanya ingin tahu, itu saja"
"Aku tidak pernah tahu mengenai perasaan apa yang kurasakan terhadapmu, namun perasaan ini seringkali menginginkan kabar darimu, apakah itu cinta? Aku khawatir jika itu hanyalah nafsu belaka"
"Jadi Ukhti merasakan hal yang sama?"
"Mungkin bisa dibilang begitu"
"Alhamdulillah, walau tidak bersama, setidaknya tidak bertepuk sebelah tangan"
Kesalahanku yang ketiga, aku membiarkanmu masuk dalam kehidupanku, masuk dalam setiap pemikiran dan hatiku. Kenapa tidak ku kunci rapat rapat saja setiap pintu yang kumiliki itu? Lagi lagi ini kesalahanku.
Semenjak hari itu, ketika semakin intens komunikasi via pesan singkat. Kecuali disekolah, kita tidak pernah komunikasi. Kita menutup rapat semuanya. Tidak ada yang tahu, seperti tidak ada apa apa. 
--
Semuanya berjalan teramat cepat, semua kisah di kelas XI kini hanya menjadi kenangan indah karena saat ini kita sudah duduk di kelas XII. XII IPA 1. Tempat kita kembali mengukir kenangan.
Diawal kelas XII ini kita melaksanakan pemilihan ketua kelas.
"Gimana kalau kita pilih ketuanya laki laki dan wakilnya perempuan". Usul Rosi
"Iyaa setuju, biar adil" timpal dewi
"Yaudah calonnya siapa aja?" tanya Ayu
Entah siapa yang tiba tiba menyebutkan namaku dan nama Fatih kala itu dan satu calon lagi Rian. Pada akhirnya aku mengalah saja mengikuti semuanya. Karena menurutku apa salahnya mengikuti pemilihan ini, suatu saat pasti akan bermanfaat bagiku. 

https://pixabay.com/id/photos/pilihan-pilih-memutuskan-keputusan-2692575/

Ketika pemilihan calon ketua kelas dilaksankan aku Fatih dan Rian diminta keluar. Kita tidak boleh melihat mereka diskusi. Baiklah kita bertiga hanya menuruti saja kemauan teman teman sekelas.
Pemilihan usai, kita diminta masuk kembali ke kelas. Dan mereka meminta kita untuk melihat hasilnya. Aku terkejut ketika melihat di papan tulis itu. Aku dan Fatih seri, bahkan itu adalah pemilihan yang kedua. Dua kali kita seri. Dan keputusan akhirnya Fatih menjadi ketua dan aku menjadi wakil.
Dengan terpilihnya Aku dan Fatih menjadi ketua dan wakil semakin habis lah kita diejek teman-teman sekelas. Bahkan wali kelas kita juga.
Dikelas XII, aku dan Fatih sering sekali berada di satu kelompok belajar yang sama. Padahal bukan kita yang memilih. kita selalu membentuk kelompok belajar dengan permainan yang tidak bisa dimanipulasi. Tapi tetap saja kita sering satu kelompok.
Banyak hal yang menyebabkan kedekatan kita semakin intens, penyebab penyebab itu mampu membuatku tidak mau berhenti komunikasi dengannya. Remku sudah mulai kendor.
Yang pada awalnya hanya membicarakan hal hal yang bersangkutan dengan pelajaran tapi akhir akhir ini kita seringkali menceritakan tentang kehidupan pribadi, ini sudah terlalu jauh. Aku terus membuat pengharapan pengharapan dalam hidupku. Tak ku sangkal, aku menginginkan Fatih berada dalam hidupku, menjadi imamku kelak. Namun, ini masih terlalu jauh. kita saja baru menginjak kelas XII. Perjalanan kita masih panjang
--
“Semangat Yus” tersenyum dan mengepalkan tangan
Aku hanya menimpalinya dengan senyum tanda terimakasih.
Fatih mencoba menularkan semangatnya padaku. Karena saat ini aku sedang ujian praktik lari. 
Aku hanya berfikir, berani sekali dia menyemangatiku didepan yang lain walaupun memang sangat pelan dan hampir tidak terdengar. Bahkan sampai hari ini tidak ada yang mengetahui kedekatan kami. Aku hanya takut ada yang mendengar Fatih menyemangatiku, bisa bisa semakin di olok-oloklah kita berdua.
--
Entah apa pasalnya, aku mulai menyadari kesalahanku, dan pada saat itu aku mulai tidak membalas pesan pesannya. Bahkan sampai Fatih mengirimkan sms yang sama beberapa kali. Pada akhirnya aku luluh lagi dan membalas pesannya. Mungkin Fatih menyadari aku mulai menghindar darinya. Ia pun mulai jarang mengirimkan pesan padaku.
Aku memang merasa kehilangan, namun aku harus bisa memaksa untuk melupakannya. Sampai pada suatu malam aku bertanya lagi padanya.
"Fat, apa pesan di facebook itu masih berlaku?"
Biasanya ia selalu menjawab "masih, selalu"
Tapi malam ini berbeda.
"Maaf karena saya tidak menepati janji untuk menunggumu, pesan itu sudah kadaluwarsa Yus"
Pesan itu mampu membuatku meneteskan air mata. Ternyata aku tidak rela kehilangannya. Bukankah memang ini yang ku mau?
"Ooh udah kadaluwarsa, oke tidak apa apa, berarti mulai saat ini aku harus mencoba berhenti memantapkan hati" mencoba menenangkan diri dalam tangis
"Iyah maafkan Saya"
Aku sedikit menyesal menanyakan hal itu lagi padanya, andai waktu itu tidak ku tanyakan. Mungkin sampai saat ini kita masih komunikasi. Rasanya pilu.
Namun aku mencoba walau perlahan untuk terus melupakannya. Tapi aku tidak pernah bisa. Kita bertemu disekolah, kita berada di satu kelompok belajar yang sama dan kita juga ketua dan wakil kelas sehingga amat banyak hal yang sering kita diskusikan. Walau aku selalu terlihat biasa, aku tetap merasakan pilu itu. Pilu yang teramat menghujam perasaan.
--
Hari ini adalah hari perpisahan kita disekolah. itu artinya aku dan Fatih juga akan berpisah, hari ini aku sudah mulai bisa mengondisikan hatiku untuk membenamkan namanya. 
Aku menggunakan pakaian terbaik yang kumiliki dan tentunya menutup auratku, untuk pertama kalinya aku menggunakan kerudung segi empat lagi ketika di SMA. 
--
"Yus, nanti tolong bilang ketua kelas kalau wali kelas kalian, Pak Zul tidak akan hadir karena kakak beliau meninggal, tolong dikoordinasikan untuk mencari guru yang menggantikan" Guru bahasa indonesiaku berkata pelan namun tegas.
" Ahh? Innalillahi wa inna ilaihi rajiun, euuh iya bu InsyaAllah nanti Yusi sampaikan ke Fatih"
"Iyaa sekarang yaa"
"Iyaa iyaa bu" 
Aku terus mencari Fatih untuk memberi kabar ini, namun Fatih sama sekali tidak terlihat. Aku sudah menanyakan ke teman teman, tapi tidak ada yang tahu.
Pada akhirnya aku memutuskan untuk duduk saja dulu sambil menunggu ia datang.
Tiba tiba dari belakang ada yang menyapaku
"Yus, katanya nyari saya?"
Aku membalikan badan ternyata itu Fatih, kita saling bertatapan lama. Aku sama sekali tidak menyadari hal itu awalnya. Karena itu adalah pertemuan pertama kita setelah sekolah libur panjang. Dan pertama kalinya ia melihatku mengenakan kerudung segi empat.
"Cieee cieee liat liatan" ejek Devi sambil tertawa
Aku langsung cepat cepat saja membuang pandanganku sebelum teman teman yang lain ikut mengejek.
"Oh yaa Fat tadi Bu Mey bilang katanya pa Zul tidak bisa hadir karena kakanya meninggal, jadi kita diminta untuk mencari guru pengganti"
"Innalillahi wa inna ilaihi rajiun, yaa oke. Nanti saya yang cari"
"Oke makasih Fat" 
Acara perpisahan selesai, kita kembali terpisah. Pandangan tadi membuat benteng pertahananku hampir runtuh.
--
Satu tahun berlalu, aku masih mengingatnya. Padahal jelas jelas Fatih saja sudah memiliki kekasih. Aku masih berada ditempatku dan tetap mencintainya. 
Beberapa kali ada acara reuni yang diadakan oleh kelas kita. Aku tidak pernah bisa hadir. Karena aku minder, teman temanku setelah lulus SMA melanjutkan kuliah. Tapi justru aku kerja dan belum kuliah. Dan Fatih, kuliah di IPB. Mengambil fakultas yang aku inginkan dulu. Teknik Informatika.
Satu tahun yang menyiksa, melihat dia bersama perempuan lain. Aku adalah salah satu wanita yang sulit untuk melabuhkan hatiku lada seseorang namun, ketika hal itu terjadi pastinya aku akan melabuhkan hatiku dengan sangat baik dan hal itu menjadikanku sulit untuk kembali berlayar melupakan pelabuhan itu.
--
Tujuh Mey dua ribu enam belas
Untuk pertama kalinya aku bisa mengikuti acara reuni kelas kita. Walaupun aku pada awalnya sangat ragu untuk mengikuti acara itu. Karena aku takut, tidak bertemu saja aku masih memiliki perasaan terhadapnya, walau tidak sebesar dulu. Satu tahun yang lalu. Tapi tetap saja, perasaan itu tetap ada untuknya.
Reuni itu diadakan pukul 10.00. Dan aku bergegas untuk datang ke acara tersebut. Ternyata hanya dua orang yang sudah datang, kita menunggu yang lain.
Sekitar pukul 10.30 Fatih datang, dan tetap saja aku jadi bahan ejekan teman teman. Aku hanya bisa tersenyum dan tentunya tersipu sangat malu.
Pertemuan itu tidak melahirkan percakapan apapun diantara kita. Hanya senyum simpul hingga akhir acara.
Dan justru dari pertemuan pertama kita setelah dua tahun lamanya tidak berjumpa, aku sanggup melupakannya. Semuanya terjadi secara tiba tiba, bahkan perasaan itu sudah hilang tanpa bekas sedikitpun. Mulai dari hari ini aku sudah membuat bentengku sendiri dan jauh lebih kuat dari sebelumnya. Aku berhasil Move On dan berjalan lagi untuk menggapai cita citaku yang tertunda. Aku memang tidak mengerti kenapa hal itu bisa terjadi. Namun yang paling penting saat ini, aku tidak membuat pengharapan bagi diriku sendiri. 
Tidak pernah ada getar lagi walau namamu seribu kali disebut. Semuanya kembali seperti semula. Saat ini Aku hanya sedang memantaskan diri. Berjalan lebih baik, biarlah kesalahan ku dulu denganmu menjadi pelajaran berharga agar aku tak mengulanginya lagi. Dan sampai saat ini aku memang tidak pernah tau apa perasaanmu yangs sesungguhnya. Tapi satu hal yang ada dalam benakku, sepertinya kau amat mudah melupakan segala yang pernah terjadi diantara kita. Ohh tidak apa, justru itu lebih bagus. Kau tidak merasakan sakitnya melupakan.
Doaku..
Kita diberikan jodoh yang terbaik menurut-Nya. Sang Maha Cinta.

 Aku 6 Juni 2016


Sabtu, 28 Mei 2016

Memaksa melupakan

Perasaan.. Kali ini bukan tentang perasaanku terhadap dia. Namun, ini tentang perasaan kakaku terhadap orang yang dulu bahkan hingga saat ini tetap tersimpan rapi dalam benak dan hatinya.

Kakaku merasakan apa yang pernah kurasakan. Memaksa melupakan seseorang yang pernah hadir mengisi ruang kosong.

Ini bukan tentang perasaanku, karena kini bukan memaksa melupakan namun ikhlas melupakan. Yaa aku sudah melupakannya, bahkan teramat jauh hingga ketika namanya disebutpun tidak ada lagi getar itu.

Namun sayangnya, kakaku masih merasakannya. Getar yang tak semestinya ia simpan.. Karena hanya akan menyakiti dirinya sendiri.

Entahlah, aku tidak tau bagaimana cara memberitahumu. Kau jauh lebih dewasa dariku. Seharusnya kau jauh lebih bijak menyikapi semuanya.

Aku bisa melupakan walau memang kenyataannya butuh waktu yang lama. Tapi tak apa, setidaknya perasaan itu akan dan sudah benar benar hilang. Hambar..

Aku yakin, kau bisa melakukannya..

Kamis, 05 Mei 2016

Akan selalu Super

Malam ini aku berjanji, akan mengisahkan tentang pandanganku terhadapmu.
Aku bingung harus memulai dari bagian mana, karena banyak hal yang kukagumi darimu dan banyak pula yang aku pelajari  dari sosokmu.

Walau  tanpa pertemuan, aku merasakan ketulusan disetiap kalimatmu. Terimakasih karena telah mengizinkanku belajar melewati rumitnya masa remaja, belajar berfikir positif terhadap siapapun, belajar mengatur waktu sebaik mungkin, belajar menjadi lebih dewasa, dan belajar tentang pentingnya menjaga persahabatan.

Meski aku bukan pemberi solusi yang baik, aku hanya berharap kau tetap mau membagi kisahmu denganku. Aku berjanji setidaknya menjadi pendengar yang baik.

Oh ya pertemuan kita berawal dari organisasi ROHIS bukan? Tapi aku tidak ingat detail pertemuan yang mengantarkan kita menjalin ukhuwah lebih erat. Yang pasti, mengenalmu melengkapi cerita masa SMA ku. Dan akupun lupa bagaimana awal kita mulai saling menjauh. mungkin memang sebaiknya bagian ini tidak perlu kuingat. Namun, aku bersyukur sapaanmu kala itu kembali mempererat ukhuwah kita, semoga hingga ke Syurga-Nya.

Dimataku, dari dulu hingga saat ini kau selalu super. Meski kau selalu mengelak ketika aku berkata "teteh super".  Tak apalah kau tak pernah menyadarinya semoga selalu begitu agar sampai kapanpun kau tak akan pernah sombong dengan kesuperan mu itu.

Sedekat atau seakrab apapun kita, pasti tetap selalu ada jarak.  Kita tidak mungkin
saling menceritakan segalanya, namun mesti begitu semoga tidak menjadikan kita saling menjauh.

Moment seperti malam inilah yang selalu aku tunggu, saling menceritakan kisah hari ini bahkan masa lalu. Yaa seringkali kita tidak seimbang, aku yang terlalu  banyak bicara sementara engkau lebih banyak mendengarkan, mungkin nanti ketika kita mulai berada di moment seperti ini lagi, aku akan mencoba hanya untuk menjadi pendengar. Tidak perlulah ikut-ikutan so cerita, karena pastinya aku akan mengambil hakmu untuk bercerita.

Terimakasih, karena kau selalu mau menghargai anak kecil ini yang terus menerus membagi keluh. Kau selalu bersikap baik dan tidak so dewasa, walaupun  kenyataannya kau memang amat dewasa.

Terimakasih lagi, kau rela membagi waktu istirahatmu untuk membalas pesan-pesan yang seringkali tidak penting bagimu.

Malam ini, semoga aku bisa menyelesaikan kisah tentang pandanganku. Yap, seperti biasa kita selalu meluangkan waktu untuk saling bercengkrama melepas lelah setelah seharian berkutat dengan pekerjaan kita masing~masing, yang walaupun  aku tidak tau sampai kapan semua ini tetap bertahan.

Malam ini, pembicaraan kita jauh lebih panjang dari biasanya, menceritakan pandangan orang dan pandanganku terhadamu. Pandangan orang lain terhadapmu ketika pertama bertemu adalah jutek, justru pandanganku yang pertama tiba-tiba terbius dengan persahabatan yang kau jalin, dan disitu kau tidak seinchi pun terlihat jutek seperti apa yang mereka bilang, aku melihat keramahan dan ketulusanmu didalamnya. Dan ternyata, penghilatanku yang sekilas itu benar adanya. Kau memang Super!.  Ini pandanganku, tak perlulah mendengarkan orang lain yang belum mengenalmu lebih jauh, mengenal hingga kedasarnya.
Sayangnya malam ini, tiba-tiba  ketika obrolan kita sedang sangat menarik menurutku. Ceklis!!  pertanda kuotamu habis bukan?  seperti apa yang kau bilang. huftt

Baiklaah, mungkin cukup sampai disini. Pada intinya terimakasih untuk semua, tetehku yang Super.

Tunggu, kau balas lagi pesanku-Komunikasi yang baik membuahkan persaudaraan yang baik pula~ aamin :)

Selasa, 26 April 2016

Aku sedang menata hati

Perasaan, berkali-kali kutuliskan tentangnya.
Tujuan perasaan ini pun masih sama, untukmu.
Bedanya, hari ini aku sedang berada dipuncak untuk menata hati.
Meski tak semudah membalikan telapak tangan.
Aku tetap berusaha melakukannya.

Perasaan ini harus hilang dengan sempurna.
Tanpa ada setitik noda tersisa.

Dan, aku rasa hari ini adalah hari dimana aku begitu yakin bahwa segala bayangmu telah tiada dibenakku, Semoga aku bisa mempertahankannya. Selalu


Anggi

12.06
27/04/16

 

SMAN 1 PURWADADI





Jumat, 22 April 2016

Kau Selalu Hebat~

Aku tau, kamu memang selalu hebat..
Aku sudah mendengar tentang kepergianmu ke suatu Negara namun, satu hal yang tidak aku tahu yaitu tujuanmu pergi kesana. Aku hanya bias menebak-nebak apa yang kau lakukan disana. Satu hal yang terbayang dalam benakku tentangmu ketika mendengar tentang kepergianmu itu, aku yakin kau sedang mengukir prestasi disana.

Dan, tadi setelah maghrib aku iseng membuka facebook karena kebetulan aku memang sedang tidak sholat, aku melihat pemberitahuan di facebook tentang kenangan kita. Akhirnya karena aku sudah lama tidak melihat dan mendengar kabarmu lagi secara detail, aku mencoba untuk melihat profil facebook mu. Aku melihat link yang kamu bagikan di facebook. Dan, aku mencoba untuk membukanya ternyata setelah aku membaca artikel tersebut, MasyaAllah kau memang selalu luar biasa. Apa yang terfikir dibenakku itu benar, kau sedang mengukir prestasi disana. Aku turut bahagia atas prestasi yang selalu bias kau raih. Dari dulu, kau memang selalu hebat, bahkan jauh lebih hebat dari yang dibayangkan.

Aku menunjukkan artikel itu kepada mamaku, dan sepertinya ia mengerti raut mukaku yang layu setelah membaca artikel tentangmu itu. Oh ya, bukan karena aku tidak suka dengan kabar itu, justru karena aku sedih belum bisa berprestasi sepertimu. Dan mama langsung mengatakan bahwa setiap orang pasti memiliki prestasinya masing-masing, tidak usah merasa sedih karena tidak berprestasi dalam hal akademik, mungkin ada prestasi lain yang bias aku raih, mama bilang contohnya sekarang aku bisa bekerja dibagian office padahal aku hanya lulusan SMA dan aku juga tidak hanya mengandalkan gajiku saja untuk memenuhi segala kebutuhan hidup, aku juga berwirausaha bahkan omset setiap bulannya bisa sampai belasan juta, meski modalnya tidak sepenuhnya milikku, ada milik teman-temanku yang mempercayakan uang itu untuk aku kelola. Mama membesarkan hatiku, agar tidak perlu memikirkan prestasi yang mungkin memang bukan prestasi yang bisa kuraih. Mama bilang sekali lagi dan meyakinkan ku bahwa bagi mama mendapatkan kepercayaan orang lain untuk menanamkan modal berjuta-juta padaku seorang lulusan SMA ini juga sudah termasuk prestasi.
Dan sekarang, aku mengerti bahwa berprestasi tidak mesti selalu mendapatkan penghargaan, karena setiap dari kita memiliki prestasinya masing-masing..

Ku syukuri segalanya.. Alhamdulillah..

22/04/2016
18:55

Rabu, 06 April 2016

Sepotong Hati..

Dulu, kau membawa sepotong hatiku..
Sekarang, kau datang..
Namun, satu hal yang tidak aku ketahui..
Apakah kau membawa sepotong hatiku..
Atau kau hanya ingin memberitahu..
Bahwa sepotong hati itu sudah tidak ada padamu..

Oh ya, aku tau, kau sudah memiliki sepotong hati yang baru kan?
Maka, sia-sia sekali jika aku tetap mengharapkanmu..
Mengharapkan ketidakpastian..
Berkali-kali aku bilang..
Aku benci setiap kali perasaan ini datang..

Dan, kenapa juga kau datang?
Mestinya kau tak pernah datang ..
Dan mengambil sepotong hatiku yang lain..

Mungkin aku yang salah..
Berkali-kali aku menyalahkan diriku..
ya karena memang aku yang salah..
Terlalu mengharapkan mu kembali..
Padahal, aku tidak pernah tau..
Apakah ada aku dalam benak dan hatimu..


16/04/17
12:19

Selasa, 29 Maret 2016

Dimimpi pun-

Kenapa? dimimpi juga kau mesti hadir dan menemuiku. hampir saja aku sempurna melupakan perasaan-perasaan itu, perasaan yang menggangguku tanpa tau aku sering lemah karenanya.

aku benci, aku selalu bilang benci setiap kali perasaan ini datang. Dimimpi pun kau sanggup meluluh lantakan benteng yang telah kubangun.

Pergilaah.. Aku Benci


18.59
16/03/29

Sabtu, 26 Maret 2016

Guruku -Al-

Kekuatan terakhir seseorang yang di uji dengan kepahitan adalah SABAR dan DO'A. Allah selalu menurunkan masalah BERSAMA-SAMA dengan SOLUSINYA "Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan" , ujiannya adalah bagaimana cara kita mencari solusinya tersebut. kedepannya semoga Anggi dapat bergabung hijrah minimal ke Ukhuwah atau ke tempat lainnya yang lebih baik yang dapat mendukung aktivitas anggi,,.Semoga Anggi mendapatkan jalan petunjuk dari Allah dan cobalah selalu cari HIKMAH dibelakang ujian tersebut. sisanya BERTAWAKAL lah. InsyaAllah bapak percaya ANggi bisa istiqomah dan bisa menghadapinya.
Pak bakti -kepala sekolah SMPIT AL-Ukhuwah Boardinh School-
Kepala sekolah yang paling ramah yang pernah kutemui, walaupun aku sudah tidak sekolah lagi di Al-Ukhuwah Pak Bakti akan tetap mengingatkan dan memberi pembelajaran-pembelajaran luar biasa.
hebatnya, pak bakti selalu bersikap sama baik dan tegasnya seperti dulu ketika aku masih menjadi salah satu santrinya. Motivator hebat yang mengantarkanku mewujudkan impian-impian luar biasa.  Meskipun saat ini impian-impian itu belum terwujud semua aku tetap yakin bisa mewujudkannya. Anything is Possible
Terimakasih Pak Bakti, telah menjadi guru luar biasa. Semoga tetap begitu.

------------
InsyaAllah... Kalau memang itu rizki Anggi Allah akan mudahkan... Minta saja Sama Allah nak... Yang kenceng, yang sering ya.
Bu El -Guru Bahasa Indonesia di SMPIT AL-UKHUWAH-
Ketenangannya dalam berbicara, itulah yang selalu ku ingat darinya.
Pesan diatas adalah salah satu jawabannya ketika aku mengeluh sulit mendapatkan surat rekomendasi untuk melanjutkan kuliah. Jawaban yang membuatku lebih yakin untuk terus berlari. Beliau selalu mengingatkan bahwa ada Allah yang akan senantiasa membantu.
Terimakasih Bu El, yang mampu merubah banyak hal jauh lebih baik lagi.

Guru-guru yang lain juga sama luar biasanya..
Terimakasih untuk guru-guruku di SMPIT AL-Ukhuwah
Pak Fadil -Guru Bahasa Inggris yang serba bisa-
Bu Diah -Guru Tahfidz super tenang-
Bu Sugih -Guru Bahasa Arab yang humoris-
Bu Euis -Guru Fisika yang W A W-
Bu Dini -Guru Tahfidz yang paling tegas-
Pak Arif -Guru Tahfidz yang suaranya *.* -
Bu Lia -Guru PKN yang seru abiiiz-
Amy Syahid -Guru Tahfidz paling humoris-
Pak Uus -Guru Hadist paling kalem-
Bu Tyas -Guru Matematika yang gaul banget-

Kamis, 10 Maret 2016

Yuri Gita Nilasari


kita memang tidak memiliki ikatan darah, namun ukhuwah ini lebih dari cukup untuk mempersatukan kita.

Yuri Gita Nilasari..

Namamu indah dan mudah diingat, Teh Yuri. dengan cara itu aku memanggilmu. Aku tau, dibandingkan teman-temanmu yang lain mungkin aku lebih sedikit bisa memahami setiap perasaan-perasaan itu. satu hal yang mesti diingat, aku akan tetap berusaha agar bisa lebih memahami seperti yang lain.

Kau tau teh? dimataku kau adalah pribadi yang amat tegar dan tangguh. Bahkan bisa jadi kau jauh lebih tegar dari yang kubayangkan. mendengar kisahmu yang pilu, aku mengambil banyak pelajaran tentang kesabaran. melihat caramu menghadapi kehidupan aku mengambil pelajaran tentang pentingnya tanggung jawab. mengetahui kau memiliki banyak pengetahuan, membuatku ingin terus belajar untuk meraih ilmu.


hari ini rasanya pilu mendengar kisahmu tentang laki-laki yang membiarkanmu menangis disepanjang malammu.Aku ikut merasakan kepedihan itu, walaupun aku hanya bisa menenangkan dan mencoba memahami perasaanmu. biarkanlah laki-laki yang pernah mengisi salah satu ruang kosong itu menyesali karena melepas wanita tangguh sepertimu. biarkanlah ia pergi, tak usah kau tengok ia lagi. biarkanlah kenangan-kenangan bersamanya tersapu angin. biarkanlah kepedihan itu lebur dengan sendirinya.

dan aku pun berdoa agar kau diberi teman setia ketika akan mengarungi bahtera rumah tangga, teman yang bisa mengajakmu lebih dekat lagi dengan Sang Maha Cinta. laki-laki yang mendapatkanmu itu adalah laki-laki yang beruntung karena memiliki istri dan calon ibu untuk anak-anaknya yang luar biasa sepertimu.


Aku hanya berharap agar ukhuwah ini tak pernah runtuh karena apapun, kecuali Allah menghendakinya.
Subang, 10 Maret 2016
16:04

Kamis, 03 Maret 2016

Perasaan Oh Perasaan

Kenapa harus hadir disaat yang tidak tepat?
perasaan oh perasaan, tidak pernah terduga kapan datangnya. haruskah perasaan ini muncul lagi? 

Sesungguhnya aku tak ingin perasaan ini datang sekarang, karena ketika perasaan ini mulai datang akan menghancurkan semangat dan menimbulkan kelalaian saja. pekerjaan di kantor dan bisnis dirumah, semua itu akan terbengkalai jika aku membiarkan perasaan-perasaan ini tumbuh berkembang lebih mekar lagi. aku hanya akan menunggu pesan mu datang menghiasi layar handphoneku, tanpa berpikir banyak pekerjaan yang menunggu. Maka, aku benci setiap kali perasaan ini datang. yang aku harapkan adalah perasaan yang datang kepada seorang Ikhwan yang menunjukan rasa cintanya terhadapku bukan dengan pesan-pesan di bbm,line,whatsapp,facebook atau lainnya, tapi Ikhwan yang datang ke rumah dan menyampaikan niat baiknya pada orangtua ku

Namun, aku memang lebih berharap orang yang terpercaya yang menjodohkan ku, dan semoga Allah meridhoi itu.

Aku tidak tau, apa perasaan seperti ini juga bisa menghancurkan orang lain yang merasakannya? namun bagiku, itu memang terasa menghancurkan. atau mungkin aku yang salah, karena terlalu terlena dengan perasaan ini. Aku tetap berusaha menjaga hati ini, agar tidak jatuh lagi.

Aku memang tidak mudah merasakan perasaan ini, walau ada beberapa laki-laki yang datang dan memberikan perhatian. aku tetap merasakan perasaan ini untukmu-,- . dan yaa kau tau kan? aku belum pernah berpacaran, dan itu sudah menjadi prinsipku. jadi mungkin karena aku sulit untuk jatuh cinta, ketika aku mulai merasakan perasaan itu terhadap seseorang pasti akan bertahan sangat lama, walau itu terpisah jarak dan waktu. Tak mudah bagiku menumbuhkan perasaan yang telah tertanam dan tumbuh lebat ini. 


Tapi, Aku selalu yakin..
Apabila memang telah Allah jodohkan, pasti kita akan bertemu dimana dan dengan cara apapun yang telah IA guratkan. aku percaya itu. Namun memang sering terlupa. sehingga perasaan-perasaan ini muncul kembali.

Setelah ini, semoga Allah berikan kemudahan untukku melupakan perasaan berlebihan ini terhadapmu.


Aysa
160302
12.49


Motivasi itu untukku

Aku bisa membungkam semua orang yang menyakitiku dengan prestasi? benarkah?
terimakasih, Setelah beberapa hari aku merasakan seperti terjatuh lalu berhenti berlari dan hanya mengandalkan ayunan langkah kaki yang seolah tanpa tujuan.
dan kemudian kata-kata itu membuat ku kembali berlari, justru lebih kencang dari sebelumnya. aku juga akan mulai menerapkan kata-kata ini lagi "You Can be Anything You Want","Anything is Possible","setiap kesuksesan harus dibayar dengan kerja keras,semangat dan Doa","Berfikir MENANG/MENANG" dan tidak lupa DUIT (Doa Usaha Ilmu dan Tawakkal).

aku akan terus berusaha membungkam mereka yang menyakiti ku dan mama. aku tak akan pernah membiarkan orang-orang seperti itu menang, karena jika dibiarkan, mereka akan melakukan hal yang sama pada siapapun.
sekali lagi, terimakasih banyak. mungkin seringkali aku tidak memiliki waktu untukmu, justru dengan cara itu persahabatan kita tidak akan hambar dan semoga persahabatan kita kekal sampai ke Surga-Nya.

aku hanya berharap persahabatan kita ini tulus, bukan hanya sepintas dan sekedar saling so memamerkan apa yang dimiliki dan apa yang diketahui.

terimakasih teman..

160303
15:25

 

Rabu, 02 Maret 2016

Melupakan

Melupakan? Aku tak pernah bisa sempurna melupakanmu. Sayangnya, hal itu baru aku sadari saat ini, ketika semua seharusnya sudah hilang tanpa bekas. Kamu memang tidak pernah menyakitiku, namun akulah yang menyakiti diri sendiri dengan rindu ini, rindu yang teramat menghujam perasaan dan yang seharusnya tidak pernah kurasakan, karena ini bukan rindu yang halal. Aku benci setiap kali perasaan ini datang. 

Andai kau tak pernah kembali, mungkin aku tidak akan merasakan hal ini. Tapi, ini memang salahku juga yang masih memiliki rasa terhadapmu.

Aku hanya berharap jika Allah memang menakdirkan kita, agar dijaga perasaan ini untuk nanti ketika telah halal. Andai mungkin kita tidak berjodih, semoga aku bisa mendapatkan yang bisa selalu mengingatkanku terhadap-Nya.

Aku akan berusaha lebih keras untuk melupakan perasaan yang belum halal ini.

160302
20.30

Selasa, 01 Maret 2016

Diam

Sekarang, Aku lebih suka diam daripada berontak. Menurutku, berontak justru akan menimbulkan permasalahan baru yang bisa jadi lebih pelik. Namun, memang tidak dipungkiri, jika hanya diam tetap ada rasa kesal yang menggumpal.

Beberapa kali, aku hanya diam tanpa melakukan perlawanan apapun meski memang aku yang benar. Walaupun aku benar, mereka tidak akan terima jika aku melawan. Maka aku pastikan, aku hanya akan diam kecuali memang jika hal itu sudah terlampau menyakiti dan menghina ku.

Aku hanya tidak ingin mengumbar amarah, seperti mereka yang dengan seenaknya marah dan tidak lupa selalu membubuhkan bahasa binatang didalamnya. Jujur, aku benci mendengar semua itu, mengganggu pendengaran!

Aku belum bisa membuat mereka berubah. Mungkin untuk saat ini aku hanya bisa membentengi diri dahulu. Karena hal-hal seperti itu sudah menjadi kebiasaan dan pasti akan sulit untuk dibinasakan. Walau pastinya selalu akan ada kemungkinan terjadi. Karena, bagi Allah hal itu amat mudah. Allah Sang Maha Pembolak-balik Hati manusia.

Rabu, 24 Februari 2016

Al

Assalamu'alaikum. 

Apa kabar Al? tanpa kau jawab pun Aku sudah tau Kau selalu baik dan justru semakin baik kan? Aku sering melihat postingan-postingan tentangmu, tentang anak-anak dan malaikat-malaikatmu itu.

Hari ini aku merindukanmu Al, mungkin karena seringnya melihat postingan-postingan itu. Beberapa kali aku mimpi kembali, kembali dalam rangkulanmu. Sayangnya, itu hanya mimpi Al, entah kapan aku bisa kembali lagi, meski kembali bukan untuk kau rangkul setidaknya bertegur sapa dengan malaikat-malaikat milikmu itu sudah mengobati rindu ini.

Oh ya Al, sampai kapanpun aku akan tetap bangga terhadapmu, meski banyak malaikat-malaikatmu yang silih berganti dan akhirnya tidak ada satupun yang kukenal. Namun, semoga malaikat-malaikatmu yang kukenal itu bertahan lebih lama lagi yaa.

Aku tak akan berhenti mengabarkan pada dunia tentangmu, apalagi saat ini, aku makin terpacu untuk memberitaukan pada siapapun, karena kau semakin baik dan semakin banyak hal baru yang menyenangkan dan tentunya sangat bermanfaat untuk anak-anakmu sekarang hingga nanti ketika mereka sudah harus berdiri sendiri.

Aku juga tau, beberapa hari yang lalu, anakmu ada yang memenangkan lomba Tahfidz kan? Itu luar biasa Al, aku bangga pada para malaikatmu yang telah membimbing dengan tulus ikhlas itu, aku rindu belajar lagi dengan mereka. 

Banyak hal yang hanya aku dapatkan padamu Al, malaikat-malaikat cerdas yang lemah lembut, mengajar tanpa ada amarah sedikitpun, salam yang tak pernah terlewatkan, motivasi-motivasi yang telah mendarah daging, ukhuwah yang sangat erat dan agama yang seperti oksigen. 

Di Dzuhur hari ini aku berdoa agar bisa segera meluangkan waktu untuk bertemu denganm.

Sampai sini dulu ya Al, ada perkerjaan yang harus ku selesaikan..

Al-Ukhuwah Boarding School

160225
13:11