Kamis, 23 Februari 2017

Dia kekasih (sahabat)mu


Ketika kau menyebut nama nya dihadapanku, kau selalu terlihat antusias.
Ada semangat yang tergambar diwajahmu.

Aku memang tau, dia dulu adalah kekasih sahabatmu. Namun, tidak menutup kemungkinan terselip perasaan dihatimu untuk nya.

Aku khawatir kamu mencintainya, dia adalah wanita solehah nan cantik.
Sedangkan, siapa aku? Penampilanku saja tidak sebaik dia.

Kau lebih banyak menceritakannya dibanding temanmu yang lain.

Sungguh, aku ingin jujur tentang hal ini kepadamu. Namun lidahku kelu untuk mengucapkannya.

Yang aku tau, kamu memang mendambakan wanita solehah dengan hijab panjang bukan? Seperti dia?

Bolehkah aku cemburu dan khawatir?

Inikah salah satu ujian dalam perjalanan cinta kita?


Kamu adalah laki-laki pertama yang berani menemui orang tuaku untuk menyampaikan niat baikmu mempersuntingku.