Senin, 09 September 2019

Jika bukan engkau~

Lembut dan tegasmu..
Aku bersyukur telah dilahirkan olehmu, wanita hebat yang tak pernah menyerah dan putus asa. Aku mencintaimu.

Jika bukan didikanmu, aku tak akan setegar ini.
Mengalami perputaran kehidupan bersamamu membuatku semakin bersyukur memilikimu..

Betapa besar pengorbanan yang telah kau lakukan, mengandung, melahirkan, membesarkan dan mendidikku yang tak akan pernah bisa ku balas dengan apapun.

Aku melihat semua perjuanganmu, aku tau bagaimana baik dan tegasnya. Biarkan orang berkata apapun tentangmu, karena mereka tidak tau.

Jika bukan engkau,
Dari dulu hingga saat ini kau masih memperjuangkan keinginanmu sendiri. Bekerja tanpa lelah dan maki, kau rela bekerja sangat keras bahkan tanpa hari libur untuk membiayai sekolahku.

Kau yang terus memberiku arahan agar tidak salah melangkah..

Kau tidak pernah mengkhawatirkan tentang biaya sekolahku yang kala itu cukup mahal karena sekolah swasta dan berasrama. "Yang penting punya ilmu" . itu katamu..

Kehidupan Setelah lulus sekolah menengah atas berputar sangat cepat. Dari aku SD sampai SMA kau masih bekerja disana, masih bisa dikatakan cukup.

Setelah lulus SMA. Kehidupan kita sangat berubah, rumah besar hasil kerja kerasmu bertahun tahun harus dijual dengan harga yang bisa dibilang tidak seharusnya karena kita membutuhkan uangnya segera.

Akhirnya memutuskan pindah, dan membuat rumah baru dengan kondisi serba terbatas rumah ini pun yang sekarang kita tinggali harus dihentikan pengerjaannya..

Aku belum bekerja, tidak ada pemasukan sama sekali untuk kita. Tapi engkau tetap berusaha mencari jalan keluar agar kita bisa makan dan membayar kontrakan.

Tahun 2014 setelah beberapa bulan lulus SMA, Akhirnya aku bekerja dan tidak ada yang tahu bahwa kau lah yang memperjuangkan itu untuk ku.. Jika bukan engkau, aku tak pernah tau akan jadi apa aku saat ini.

Bahkan dulu engkau memiliki 2 motor, dan harus kau relakan jua dijual untuk memenuhi kebutuhan hidup kita. Aku bekerja naik kendaraan umum, dan melanjutkan jalan kaki karena keterbatasan ongkos. Melewati rumah2 dan persawahan. Berjalan kaki dipagi hari tidak menjadi masalah, karena udara masih amat segar. Tapi pulang kerjapun harus Berjalan kaki rasanya aku ingin menangis, karena rasa lelah setelah seharian bekerja, kenapa keadaan ku jadi seperti ini?

Mama selalu menungguku diluar kontrakan, dan ketika aku sampai ia bilang " Maaf ya neng, mama ga bisa jemput". Aah sedih rasanya.. Mereka yang mencibirpun tidak tau, kadang memakai kendaraan umumpun ia mengantarkanku ke tempat kerja, dia masih merasa aku adalah anak kecilnya yang masih harus tetap dijaga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar